Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Tentang Gerak Pada Tumbuhan
LAPORAN PRAKTIKUM VII
GERAK
PADA TUMBUHAN
Disusun Oleh
Robiatun
14222155
Dosen Pembimbing :
Dini
Afriansyah, M.Pd
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN
KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Gerak
merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan
aktivitas hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang
dilakukan hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif. Selain itu
gerak pada tumbuhan merupakan respon terhadap rangsangan dari lingkungan dan
akibat adanya pertumbuhan (Kadaryanto, 2000).
Gerak pada
tumbuhan biasanya sangat lambat sehingga tidak terlihat oleh mata. Gerak pada
tumbuhan tidak seperti pada hewan. Hewan dapat berpindah tempat dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Sedangkan tumbuhan tetap berada ditempat tumbuhan.
Meskipun tidak memiliki system saraf seperti hewan, tumbuhan memiliki kemampuan
menjawab atau menanggapi rangsangan walaupun lambat. Kemampuan menanggapi
rangsangan atau memberi reaksi terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Jadi,
gerak pada tumbuhan biasanya terjadi karena rangsangan dari luar. Proses
tumbuh dari tumbuhan juga merupakan gerak pada tumbuhan (Ferdinand, 2006).
Arah gerak pada
tumbuhan ada yang ditentukan oleh rangsangan (menuju atau menjauhi sumber
rangsang) dan ada yang tidak ditentukan oleh rangsangan. Umumnya gerak pada
tumbuhan berdasarkan penyebabnyadapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu
higroskopik dipengaruhi oleh kadar air, gerak elsionom dipengaruhi oleh
rangsangan luar sedangkan gerak endonom/otonom disebabkan oleh rangsangan yang
diduga berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri (Ferdinand, 2003).
Pergerakan
Tanaman terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap
rangsang atau iritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan baik itu mendekati atau
menjauhi arah rangsangan. Pergerakan dipengaruhi oleh faktor rangsangan
luar seperti cahaya, sentuhan dan gravitasi bumi serta dalam bagian tumbuhan sendiri
seperti pergerakan sitoplasma sel. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh panjang
gelombang, durasi, intensitas, dan arah datangnya sinar cahaya. Secara
fisiologis, cahaya mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung bagi tubuh
tanaman. Pengaruhnya pada metabolisme secara langsung melalui fotosintesis,
sedangkan pengaruh tidak langsungnya melalui pertumbuhan dan perkembangan
tanaman yang merupakan respon metabolik dan lebih kompleks (Uya, 2010).
B.
Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan dari praktikum Fisiologi Tumbuhan yaitu untuk mengetahui arah tumbuh
tanaman yang dipengaruhi oleh cahaya matahari, untuk mengetahui arah tumbuh
tanaman yang dipengaruhi oleh gravitasi (daya tarik bumi), untuk mengetahui
arah tumbuh tanaman yang dipengaruhi oleh air.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Gerak Pada Tumbuhan
Berdasarkan
sumber rangsangan gerak, gerak pada tumbuhan dibedakan atas tiga macam, yaitu
gerak endonom, gerak higroskopik, dan gerak esinom. Gerak endonom merupakan
gerak spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan dari luar,
misalnya gerak aliran sitoplasma pada tanaman air (hydrilla verticillata).
Gerak higroskopik merupakan gerak pada tumbuhan yang terjadi akibat adanya
perubahan kadar air pada tumbuhan, misalnya gerak pecahnya kulit buah polong-polongan
hingga bijinya terlempar keluar. Gerak esinom merupakan gerak pada tumbuhan
yang disebabkan karena adanya rangsangan dari luar (Furqonita, 2006).
Gerak pada
tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar.
Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan
sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari
cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap
sentuhan dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan
tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan.
Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan
gerak taksis (Uya, 2010).
Gerak
merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup. Gerak dapat
berupa perpindahan tempat atau perubahan bentuk tubuh. Walaupun tumbuhan
tidak memiliki sistem syaraf, namun mempunyai bentuk tubuh yang tersususn atas
sel-sel yang saling berdekatan dan berhubungan. Dinding sel tumbuhan
umumnya mengalami penebalan, tetapi ada bagian tertentu dari sel itu
tidak menebal, sehingga seolah-olah ada celah yang disebut noktah.
Melalui celah inilah plasma sel yang satu dengan sel tetangganya yang
dihubungkan oleh benang-benang plasma disebut plasmodesmata (Kimball, 1992).
Tumbuhan
merupakan salah satu makhluk hidup yang mempunyai ciri yaitu pertumbuhan dan
bergerak. Banyak spesies yang telah dapat
diketahui bahwa tanaman dapat mengatur pemunculan daunnya secara aktif menuju
arah datangnya cahaya. Fenomena inilah yang disebut dengan fototropisme
(Kimball, 1992).
Gerak
merupakan salah satu ciri yang dimiliki makhluk hidup .Gerak dapat berupa
perpindahan tempat atau perubahan bentuk tubuh. Gerak pada tumbuhan disebabkan
karena rangsangan yang diterima oleh plasmodemata (Kurnadi,
1988). Gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Gerak Endonom
Gerak Endonom
merupakan gerak yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar. Contoh:
a.
Gerakan protoplasma pada sel daun
hidrilla.
b.
Gerak kromosom saat membelah.
c.
Gerak merekahnya kulit polong
polongan yang kering.
d.
Gerak membukanya gigi peristom.
2.
Gerak Etionom
Gerak ini
terjadi karena adanya rangsangan dari luar seperti suhu, cahaya, gravitasi,
sentuhan maupun tiupan angin. Gerak Etionom dibagi menjadi 3 yaitu:
a.
Gerak Tropisme
Tropisme
merupakan gerak tumbuhan yang berupa pelengkungan organ tumbuhan menjauhi atau
mendekati rangsangan. Gerak ini dibagi menjadi 3 yaitu, Fototropisme
(rangsangan cahaya) contoh: membengkoknya tumbuhan ke arah sinar matahari. Geotropisme
(rangsangan gravitasi bumi) contoh: Gerak akar tumbuhan. Tigmotropisme
(rangsangan sentuhan) contoh: gerak membelit ujung batang.
b.
Gerak Nasti
Merupakan gerak yang dipengaruhi rangsangan dari luar tetapi arah gerak
tidak dipengaruhi oleh arah rangsangan. Gerak ini dibagi menjadi 4 yaitu:
1)
Tigmonasti
(rangsangan sentuhan) contoh: gerak daun putri malu.
2)
Niktinasti
(gerak tidur tumbuhan) contoh: merunduknya daun famili Leguminosae.
3)
Fotonasti
(rangsangan cahaya) contoh: mekarnya bunga pukul empat.
4)
Nasti
kompleks (rangsang cahaya dan unsur kimia) contoh: membuka menutupnya stomata.
c.
Gerak Taksis
1)
Gerak yang terjadi karena rangsangan
dari luar dan arah gerak ditentukan oleh arah rangsangan. Gerak ini dibedakan
menjadi 2 yaitu: Kemotaksis (rangsanga zat kimia) contoh: gerak lumut saat
terjadi fertilisasi.
2)
Fototaksis
(rangsangan cahaya) contoh: euglena bergerak menuju cahaya.
BAB
III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat Praktikum
Adapun
Pelaksanaan Praktikum Fisiologi Tumbuhan tentang Gerak Pada Tumbuhan ini
dilakukan pada hari Selasa, tanggal 06 juni 2017, pukul 13.20-15.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Fisika, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.
B.
Alat dan Bahan
1.
Alat
Praktikum
Adapun
alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah polibag, dan media tanah.
2.
Bahan
Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah biji Vigna
radiata.
C.
Cara kerja
Adapun cara kerja yang di lakukan pada praktikum
kali ini adalah sebagai berikut:
1.
Fototropisme
a.
Sediakan aqua
cup pertama, lubangi bagian bawah aqua cup (sebanyak 5 lubang dengan ukuran 0,5
mm), label dengan nama
b.
Isi aqua cup
sebanyak 4/5 bagian dengan media tanah yang sudah bersih.
c.
Rendam benih
selama 15 menit sebelum penanaman kemudian tanamlah dua benih kacang hijau pada
lubang tanam yang sama ditengah-tengah pot dengan kedalaman 2 cm. Siramlah
sampai jenuh.
d.
Lubangi kotak
karton sebesar uang logam pada satu sisinya.
e.
Simpan aqua
cup (yang telah ditanami) kedalam kotak karton berlubang. Kemudian letakkan
pada posisi yang diatur oleh Co-Ass.
f.
Amati
pertumbuhan kacang hijau setiap hari sampai satu minggu (7hari), catat dan
jelaskan perilaku tanaman tersebut.
g. Gambarkan keaadaan pertumbuhan setiap harinya.
2.
Geotropisme
(rangsangan gaya tarik bumi)
a.
Sediakan aqua
cup pertama, lubangi bagian bawah aqua cup (sebanyak 5 lubang dengan ukuran 0,5
mm), label dengan nama.
b.
Isi aqua cup
sebanyak 4/5 bagian dengan media tanah yang sudah bersih.
c.
Rendam benih
selama 15 menit sebelum penanaman kemudian tanamlah dua benih kacang hijau pada
lubang tanam yang sama ditengah-tengah pot dengan kedalaman 2 cm. Siramlah
sampai jenuh.
d.
Biarkan tumbuh
2 hari. Pada hari ketiga balikkan aqua cup dan letakkan dengan alas plastic
untuk melihat pengaruh gravitasi bumi terhadap akar.
e.
Amati apa yang
terjadi hingga hari ketujuh.
f.
Gambarkan
keadaan pertumbuhan yang diamati
3.
Hydrotropisme
a.
Sediakan aqua
cup pertama, lubangi bagian bawah aqua cup (sebanyak 5 lubang dengan ukuran 0,5
mm), label dengan nama.
b.
Isi aqua cup
sebanyak 4/5 bagian dengan media tanah yang sudah bersih.
c.
Rendam benih
selama 15 menit sebelum penanaman kemudian tanamlah dua benih kacang hijau pada
lubang tanam yang sama ditengah-tengah pot dengan kedalaman 2 cm. Usahakan
menanamnya pada pinggir.
d.
Siramlah pot
pada sisi yang bersebelahan pada benih. Penyiraman sedikit demi sedikit
sehingga hanya setengah media tanam yang basah dengan air.
e.
Penyiraman
dengan metode yang sama dilakukan setiap hari.
f.
Amati apa yang
terjadi hingga hari ketujuh
g.
Gambarkan keadaan
pertumbuhan yang diamati.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Adapun
hasil dari praktikum kali ini yaitu
Tabel
1. Gerak Tumbuhan Pada Sampel Kontrol “A”
No
|
Hari
ke
|
Sampel
|
Jenis
gerak
|
Arah
gerak
|
Panjang
tumbuhan
|
Warna
daun
|
Jumlah
daun
|
1
|
1
|
A (kontrol)
|
Tropisme
|
Menuju cahaya
matahari
|
-
|
-
|
-
|
2
|
3
|
4 cm
|
Hijau muda
|
7
|
|||
3
|
5
|
10 cm
|
Hijau tua
|
13
|
|||
4
|
7
|
13 cm
|
Mati
|
Mati
|
|||
Tabel 2. Gerak
Tumbuhan Pada Sampel B
No
|
Hari
ke
|
Sampel
|
Jenis
gerak
|
Arah
gerak
|
Panjang
tumbuhan
|
Warna
daun
|
Jumlah
daun
|
1
|
1
|
B (tertutup semua
dengan alumunium foil)
|
Geotropisme
|
Menuju gaya gravitasi
bumi
|
-
|
-
|
-
|
2
|
3
|
4 cm
|
Hijau muda
|
-
|
|||
3
|
5
|
15 cm
|
Hijau kekuningan
|
2
|
|||
4
|
7
|
18 cm
|
Kuning pucat / (mati)
|
Mati
|
|||
Tabel 3. Gerak tumbuhan
pada sampel C
No
|
Hari
ke
|
Sampel
|
Jenis
gerak
|
Arah
gerak
|
Panjang
tumbuhan
|
Warna
daun
|
Jumlah
daun
|
1
|
1
|
C (Lubang di sisi
botol dengan alumunium foil)
|
Hdyrotropisme
|
Menuju rangsangan air
|
-
|
-
|
-
|
2
|
3
|
6 cm
|
Hijau muda
|
-
|
|||
3
|
5
|
12 cm
|
Hijau kekuningan
|
6
|
|||
4
|
7
|
15 cm
|
Kuning pucat / (mati)
|
Mati
|
|||
Tabel 4. Gerak Tumbuhan
Pada Sampel D
No
|
Hari
ke
|
Sampel
|
Jenis
gerak
|
Arah
gerak
|
Panjang
tumbuhan
|
Warna
daun
|
Jumlah
daun
|
1
|
1
|
D (lubang pada
pinggiran atas botol dengan alumunium foil)
|
Fototropisme
|
Menuju cahaya
matahari
|
-
|
-
|
-
|
2
|
3
|
7 cm
|
Hijau muda
|
2
|
|||
3
|
5
|
17 cm
|
Hijau kekuningan
|
6
|
|||
4
|
7
|
20 cm
|
Kuning pucat / (mati)
|
Mati
|
|||
Keterangan :
Hasil pengamatan sampel pada hari ke-2, ke-4
dan ke-6 sama pada sampel dihari sebelumnya yaitu hari ke-1, ke-3 dan ke-7.
A. Pembahasan
Gerak
merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup. Gerak dapat
berupa perpindahan tempat atau perubahan bentuk tubuh. Walaupun tumbuhan
tidak memiliki sistem syaraf, namun mempunyai bentuk tubuh yang tersususn atas
sel-sel yang saling berdekatan dan berhubungan. Dinding sel tumbuhan
umumnya mengalami penebalan, tetapi ada bagian tertentu dari sel itu
tidak menebal, sehingga seolah-olah ada celah yang disebut noktah.
Melalui celah inilah plasma sel yang satu dengan sel tetangganya yang
dihubungkan oleh benang-benang plasma disebut plasmodesmata (Kimball, 1992).
Pada praktikum kali ini akan membuktikan adanya
gerak yang dilakukan tumbuhan yang dapat dipengaruhi oleh cahaya, gravitasi dan
air. Bahan yang digunakan berupa biji kacang hijau (Vigna radiata) yang telah direndam selama 24 jam.
Pengamatan terhadap gerak tumbuhan dilakukan selama 7 hari. Perlakuan yang
diberikan adalah dengan menutup semua botol dengan alumunium foil tanpa lubang,
lalu lubang pada sisi botol dan lubang pada pinggiran atas botol dengan cara
merobek sedikit alumunium foil. Untuk dapat melihat perbandingannya maka
diperlukan suatu sampel kontrol.
Sampel kontrol (A) adalah sampel yang
digunakan sebagai pembanding. Sampel ini tidak diberi perlakuan apapun. Pada
sampel kontrol hari ke-1 dan ke-2 belum terlihat adanya daun atau bisa
dikatakan bahwa biji kacang hijau (Vigna radiata) tersebut belum berkecambah. Lalu pada hari ke-3 dan ke-4 sudah mulai
berkecambah dengan panjang 4 cm, warna daun hijau muda dan daun yang berjumlah
7 helai. Pada hari ke-5 dan ke-6 panjang kecambah bertambah menjadi 10 cm, daun
berwarna hijau muda dan berjumlah 13 helai. Pada hari ke-7 panjang tumbuhan
mencapai 13 cm namun tumbuhan tersebut mati. Jenis gerakan yang dilakukan pada
sampel kontrol yaitu tropisme positif karena arahnya menuju ke sumber
rangsangan atau stimulus yaitu berupa cahaya matahari dan air sehingga batang
akan tumbuh ke arah atas menuji cahaya matahari dan akar menuju ke arah air
Sampel B adalah sampel kedua yang diterapkan
perlakuan pertama yaitu dengan menutup semua botol perlakuan menggunakan
alumunium foil tanpa adanya celah atau lubang yang memungkinkan cahaya masuk.
Setiap harinya akan dibuka selama beberapa saat untuk disiram dengan air. Pada
hari ke-1 dan ke-2 biji kacang hijau (Vigna radiata) belum berkecambah atau belum tumbuh. Pada hari ke-3 dan ke-4 mulai
berkecambah dengan panjang 4 cm, daun berwarna hijau muda dengan jumlah satu
helai. Lalu pada hari ke-5 dan ke-6 panjangnya mencapai 15 cm, daun berubah
warna menjadi hijau kekuningan dan jumlah daun sebanyak 2 helai. Pada hari ke-7
panjangnya mencapai 18 cm. Daun terlihat berwarna kekuningan sehingga terlihat
seperti tumbuhan yang akan mati. Jenis gerakan yang dilakukan tumbuhan ini
adalah geotropisme positif karena akarnya tumbuh ke arah bawah atau tanah
sehingga dapat dikatakan bahwa arah tumbuh akar menuju gaya gravitasi bumi.
Menurut Santosa (1990), geotropisme
adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya
menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju
tanah. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya
gravitasi).
Sampe ketiga yaitu sampel C, botol perlakuan
pada sampel ini akan ditutup dengan menggunakan alumunium foil seperti sampel
B. Namun disisi samping botol atau pada dinding botol tersebut diberi lubang
dengan cara sedikit merobek alumunium foil. Sampel ini pun akan disiram setiap
harinya. Pada hari ke-1 dan ke-2 biji kacang hijau (Vigna radiata) belum berkecambah atau belum tumbuh. Pada
hari ke-3 dan ke-4 mulai berkecambah dengan panjang 6 cm, daun berwarna hijau
muda dengan jumlah tiga helai. Lalu pada hari ke-5 dan ke-6 panjangnya mencapai
12 cm, daun berubah warna menjadi hijau kekuningan dan jumlah daun sebanyak 6
helai. Pada hari ke-7 panjangnya mencapai 15 cm dan daun berwarna kuning pucat
yang akhirnya mengalami kematian. Jenis gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan
pada sampel C adalah hydrotropisme positif karena akarnya menuju ke arah air.
Hal ini
senada dengan Dwijoseputro (1988), hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan
karena rangsangan air. Jika gerakan itu mendekati air maka disebut
hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh bergerak menuju tempat
yang banyak airnya di tanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut hidrotropisme
negatif. Misalnya gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh ke atas air. Respon
tumbuhan tanaman ditentukan oleh stimulus
gradient atau konsentrasi air (kelembaban). Kelembaban menyebabkan
membeloknya akar ke daerah yang mengandung air dengan konsentrasi yang lebih
besar.
Dan sampel terakhir yaitu sampel D dengan
lubang pada pinggiran atas botol perlakuan. Pada hari ke-1 dan ke-2 biji kacang
hijau (Vigna radiata) belum berkecambah atau belum tumbuh. Pada
hari ke-3 dan ke-4 mulai berkecambah dengan panjang 7 cm, daun berwarna hijau
muda berjumlah dua helai. Lalu pada hari ke-5 dan ke-6 panjangnya mencapai 17
cm, daun berubah warna menjadi hijau kekuningan dan jumlah daun sebanyak 6
helai. Pada hari ke-7 panjangnya mencapai 20 cm, daun berubah warna menjadi
kuning pucat dan akhirnya mati. Jenis gerakan tumbuhan pada sampel ini adalah
fototropisme positif karena arah batang menuju atau mendekati stimulus berupa
cahaya.
Fototropisme
(rangsangan cahaya) sebagai contoh membengkoknya tumbuhan ke arah sinar
matahari gerak
bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya. Pemahaman fototropisme
saat ini menunjukkan bahwa respons dimediasi oleh rangkaian kejadian seperti
cahaya biru masuk yang dianggap oleh fotoreseptor yang terkait dengan membran
(fototropin), persepsi cahaya memicu
rantai transduksi sinyal yang mengarahkan unutk pembentukan gradien auksin
lateral, auksin dirasakan, dan memicu jaringan pensinyalan yang mengendalikan
pemanjangan sel asimetris dan pertumbuhan sel, yang pada akhirnya menyebabkan
pembengkokan hipokotil ke sumber cahaya (Hohm dkk, 2013).
Gerak bagian
tumbuhan yang menuju ke arah cahaya disebut fototropisme positif. Cahaya yang
paling efektif dalam merangsang fototropisme adalah cahaya gelombang pendek,
sedangkan cahaya merah tidak efektif. Hal ini diduga respon fototropis ada
kaitannya dengan karoten dan riboflavin, karena kombinasi penyerapan spektrum
oleh karoten dan riboflavin mirip dengan pola kerja spektrum terhadap
fototropisme (Santosa, 1990).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tanaman yang arah
tumbuhnya dipengaruhi cahaya matahari (fototropisme) diperlihatkan oleh batang
yang tumbuh ke arah atas atau mendekati cahaya matahari tersebut. Tanaman yang
arah tumbuhnya dipengaruhi oleh gravitasi (geotropisme) diperlihatkan oleh akar
yang arah tumbuhnya mendekati tanah (arah tumbuh ke bawah) dan batang yang
menjauhi tanah (arah tumbuh ke atas). Tanaman yang arah tumbuhnya dipengaruhi
oleh air (hydrotropisme) diperlihatkan oleh akar yang tumbuhnya mendekati air
(arah tumbuh ke bawah) dan batang yang menjauhi air (arah tumbuh ke atas).
DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro,
D. 1988. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.
Jakarta : Gramedia.
Ferdinand, Fiktor. 2003. Praktis Belajar Biologi. Yogyakarta
: Grafindo.
Furqonita, D. 2006. Seri
Ipa Biologi Smp Kelas VII. Jakarta : Yudhistira Ghalia Indonesia.
Hohm,
Tim., Preuten, Tobias., Fankhauser, Christian. 2013. Phototropism: Translating Light Into Directional Growth. American Journal of Botany 100(1):
47–59. 2013.
Kadaryanto. 2000. Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan. Jakarta : Yudhistira
Ghalia Indonesia.
Kimball, J. W. 1992. Biologi, edisi ke-5, jilid 2. Erlangga
: Jakarta.
Santosa.
1990. Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta. : UGM Press.
Uya. 2010. Gerak Pada Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.
Berfaedah sekali kak ๐ terima kasih ๐
BalasHapusThe Casino Review | Info and Ratings by Casino Guru
BalasHapusCheck out the latest ์ฌ๋กฏ ์ปค๋ฎค๋ํฐ Casino Review, including ratings, games, complaints, latest ์ํธ ํํ ์ข ๋ฅ bonus codes and promotions. Rating: 3.8 ๋ฐ์นด๋ผ ์ฌ์ดํธ · Review w88 com login by ์คํฌ์ธ ๋ถ์ ์ฌ์ดํธ MyAction
Betway Casino - Mapyro
BalasHapusThe Betway Casino is a fun place ๊ด์ฃผ๊ด์ญ ์ถ์ฅ๋ง์ฌ์ง to have a good ๊ฒฝ๊ธฐ๋ ์ถ์ฅ์ต time at. It's easy to ์์ฐ ์ถ์ฅ๋ง์ฌ์ง know that this ์์ฃผ ์ถ์ฅ์๋ง casino has a lot of slots, tables and live games ๊ณ๋ฃก ์ถ์ฅ๋ง์ฌ์ง to keep you entertained.